MAKALAH
ETIKOLEGAL DALAM PRAKTEK KEBIDANAN
ETIKOLEGAL DALAM PRAKTEK KEBIDANAN
“Kompentesi 7, 8 dan 9”
Pembimbing : Siska Nawang A, SST
Disusun Oleh:
GARNIS ANGGRAENI R.C (126310042)
INGGRIT MELITA B. (126310043)
INTAN DEWI K (126310044)
KHOIRUL IZZAH DIANATI (126310045)
KHUSNUL MAHKHATUL S (126310046)
LINA SEPTIANA ALAM (126310047)
MARIA FRANSISCA NINO (126310048)
FAKULTAS
ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
KADIRI
2012-2013
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillahi Robbil Alamin, segala puji hanyalah bagi
ALLAH SWT, Rabb semesta alam, Yang Maha Esa. Puji syukur penyusun haturkan
kehadirat ALLAH SWT atas kesempatan dan kekuatan yang diberikan sehingga
penyusun dapat menyelesaikan tugas
dengan judul “Etikolegal dalam praktik Kebidanan tentang Kompentensi
7,8, dan 9”
Makalah
ini terwujud atas kerja serta usaha kelompok serta arahan dari
pembimbing. Penyusun menyadari bahwa penyusunan ini masih jauh dari sempurna
oleh karena itu peyusun membuka diri untuk segala saran dan kritik yang
membangun. Akhirnya penyusun berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Kediri, April 2013
Penyusun
DAFTAR
ISI
Halaman Judul.............................................................................................. i
Kata
Pengantar ............................................................................................. ii
Daftar
Isi.......................................................................................................... iii
Bab
I Pendahuluan ..................................................................................... 1
1. Latar Belakang................................................................................... 1
2. Rumusan Masalah........................................................................... 1
3. Tujuan Penulisan............................................................................. 1
4. Manfaat Penulisan........................................................................... 1
Bab
II Pembahasan ..................................................................................... 4
1. Teori Standart
Kompetensi Bayi dan Balita.................................. 4
2. Teori Standart
Kompetensi Kebidanan Komunitas..................... 6
3. Asuhan Pada
Ibu/wanita pada gangguan Reproduksi.............. 8
Bab
III Penutup ............................................................................................. 12
Daftar
Pustaka .............................................................................................. 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Makalah
ini di buat untuk memenuhi tugas “Etikolegal Dalam Praktik Kebidanan”, selain
itu untuk memberikan wawasan mengenai standar kompetensi kebidanan yaitu
standar kompetensi ke-7,standar kompetensi ke-8,dan standar kompetensi ke-9 dan
kasus yang berkaitan dengan standar kompetensi di atas.
B. RUMUSAN MASALAH
Dewasa
ini banyak mahasiswa kebidanan yang kurang mengetahui standar kompetensi yang
harus di capai dan harus di miliki seorang bidan, padahal di dalam praktik yang
sesungguhnya amat sangat penting bagi mahasiswa bidan untuk mengetahui apa
standar kompetensi yang harus di capai dan di miliki seorang bidan.
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui
pengetahuan dasar dan keterampilan dasar dalam asuhan pada Balita
2. Mengetahui
pengetahuan dasar dan pengetahuan tambahan dalam asuhan pada komunitas
3. Mengetahui
keterampilan dasar dan keterampilan tambahan dalam asuhan pada komunitas
4. Mengetahui
pengetahuan dasar dalam asuhan pada gangguan reproduksi
5. Mengetahui
keterampilan dasar dan keterampilan tambahan dalam asuhan pada gangguan
reproduksi
D. MANFAAT PENULISAN
1. Membantu
mahasiswa mengetahui pengetahuan dasar dan keterampilan dasar dalam asuhan pada
Balita
2. Membantu
mahasiswa mengetahui pengetahuan dasar dan pengetahuan tambahan dalam asuhan
pada komunitas
3. Membantu
mahasiswa mengetahui keterampilan dasar dan keterampilan tambahan dalam asuhan
pada komunitas
4. Membantu
mahasiswa mengetahui pengetahuan dasar dalam asuhan pada gangguan reproduksi
5. Membantu
mahasiswa mengetahui keterampilan dasar dan keterampilan tambahan dalam asuhan
pada gangguan reproduksi
BAB II
PEMBAHASAN
A. TEORI STANDAR
KOMPETENSI PADA BALITA
Bidan memberikan asuhan yang bermutu
tinggi, komperhensif pada bayi dan balita sehat (1 bulan – 5 tahun).
a.
Pengetahuan Dasar
1. Keadaan
kesehatan bayi dan anak di indonesia, meliputi : angka kesakitan, angka
kematian, penyebab kesakitan dan kematian.
2. Peran
dan tanggung jawab orang tua dalam pemeliharaan bayi dan anak.
3. Pertumbuhan
dan perkembangan bayi dan anak normal serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
4. Kebutuhan
fisik dan psikososial anak
5. Prinsip
dan standar nutrisi pada bayi dan anak. Prinsip-prinsip komunikasi pada bayi
dan anak.
6. Prinsip
keselamatan untuk bayi dan anak.
7. Upaya
pencegahan penyakit pada bayi dan anak misalnya pemberian imunisasi
8. Masalah-masalah
yang lazim terjadi pada bayi normal seperti : gumoh/regurgitasi, diaper rash,
dll serta penatalaksanaannya.
9. Penyakit-penyakit
yang sering terjadi pada bayi dan anak
10. Penyimpangan
tumbuh kembang bayi dan anak serta penatalaksanaanya.
11. Bahaya-bahaya
yang sering terjadi pada bayi dan anak didalam dan diluar rumah serta upaya
pencegahannya.
12. Kegawat
daruratan pada bayi dan anak dan penatalaksanaannya.
b.
Keterampilan Dasar
1. Melaksanakan
pemantauan dan menstimulasi tumbuh kembang bayi dan anak.
2. Melaksanakan
penyuluhan pada orang tentang pencegahan bahaya-pada bayi dan anak sesuai
dengan usia.
3. Melaksanakan
pemberian imunisasi pada bayi dan anak
4. Mengumpulkan
data tentang riwayat kesehatan pada bayi dan anak yang terfokus pada gejala.
5. Melakukan
pemeriksaan fisik yang berfokus.
6. Mengidentifikasi
penyakit berdasarkan data dan pemeriksaan fisik.
7. Melakukan
pengobatan sesuai kewenanangan, kolaborasi atau merujuk dengan cepat dan tepat
sesuai dengan keadaan bayi dan anak.
8. Menjelaskan
kepada orang tua tentang tindakan yang dilakukan.
9. Melakukan
pemeriksaan secara berkala pada bayi dan anak sesuai dengan standar yang
berlaku.
10. Melaksanakan
penyuluhan pada orang tua tentang pemeliharaan bayi.
11. Tepat
sesuai dengan keadaan bayi dan anak yang mengalami cidera dari kecelakaan.
12. Mendokumentasikan
temuan-temuan dan intervensi yang dilakukan.
B.
TEORI STANDAR KOMPETENSI PADA KEBIDANAN
KOMUNITAS
Bidan
memberikan asuhan yang bermutu tinggi dan komperhensif pada keluarga, kelompok
dan masyarakat sesuai dengan budaya setempat.
a. Pengetahuan Dasar
1. Konsep
dan sasaran kebidanan komunitas
2. Masalah
kebidanan komunitas
3. Pendekatan
asuhan kebidanan pada keluarga, kelompok dan masyarakat
4. Strategi
pelayanan kebidanan komunitas
5. Ruang
lingkup pelayanan kebidanan komunitas
6. Upaya
peningkatan dan pemeliharaaan kesehatan ibu dan anak dalam keluarga dan
masyarakat.
7. Faktor-faktor
yang mempengaruhi kesehatan ibu dan anak.
8. Sistem
pelayan kesehatan ibu dan anak.
b. Pengetahuan
Tambahan
1. Kepemimpinan
untuk semua
2. Pemasaran
sosial
3. Peran
serta masyarakat (PSM)
4. Audit
maternal perinatal
5. Perilaku
kesehatan masyarakat
6. Program-program
pemerintah yang terkait dengan kesehatan ibu dan anak
c. Keterampilan Dasar
1. Melakukan
pengelolahan pelayanan ibu hamil, nifas, laktasi, bayi baliat dan KB di
masyarakat.
2. Mengidentifikasi
status kesehatan ibu dan anak
3. Melakukan
pertolongan persalinan di rumah dan polindes.
4. Mengelola
pondok bersalin desa (polindes)
5. Melaksanakan
kunjungan rumah pada ibu hamil, nifas, dan laktasi bayi dan balita.
6. Melakukan
penggerakan dan pembinaan peran serta masyarakat untuk mendukung upaya-upaya
kesehatan ibu dan anak.
7. Melaksanakan
penyuluhan dan koseling kesehatan.
8. Melaksanakan
pencatatan dan pelaporan
d.
Keterampilan Tambahan
1. Melakukan
pemantauan KIA dengan menggunakan PWS KIA.
2. Melaksanakan
pelatihan dan pembinaan dukun bayi
3. Mengelola
dan memberikan obat-obatan sesuai dengan kewenangannya
4. Menggunakan
teknologi kebidanan tepat guna
C.
ASUHAN
PADA IBU/WANITA DENGAN GANGGUAN REPRODUKSI
Melaksanakan
asuhan kebidanan pada wanita atau ibu dengan gangguan
sistem
reproduksi.
a.
Pengetahuan Dasar
1. Penyuluhan
kesehatan mengenai kesehatan reproduksi, penyakit menular seksual (PMS),
HIV/AIDS.
2. Tanda
dan gejala infeksi saluran kemih serta penyakit seksual yang lazim terjadi
3. Tanda,
gejala dan penatalaksanaan pada kelainan ginekologi meliputi : keputihan,
perdarahan tidak teratur dan penundaan haid.
b.
Keterampilan Dasar
1. Mengidentifikasi
masalah dan kelainan sistem reproduksi
2. Memberikan
pengobatan pada perdarahan abnormal dan abortus spontan (bila belum sempurna)
3. Melaksanakan
kolaborasi dan atau rujukan secara tepat pada wanita/ibu dengan gangguan sistem
reproduksi.
4. Memberikan
pelayanan dan pengobatan sesuai dengan kewenanangan pada gangguan sistem
reproduksi meliputi : keputihan, perdarahan tidak teratur dan penundaan haid.
5. Mikroskop
dan pengguanaanya
6. Teknik
pengambilan dan pengiriman sediaan pap smear.
c.
Keterangan Tambahan
1. Menggunakan
mikroskop untuk pemeriksaan hapusan vagina
2.
Mengambil dan proses
pengiriman sediaan pap smear.
D.
Studi Kasus
Karawang (ANTARA News) -
Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mengatakankasus gizi buruk di
daerah itu tercatat 63 kasus, turun drastis dibandingkan pada tahun 2010 yang
mencapai 113 kasus.
Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan setempat, Sri Sugihartati, Kamis, mengaku pihaknya terus berusaha menurunkan jumlah kasus gizi buruk yang ada di daerahnya dengan berbagai cara.
Di antara cara tersebut ialah dengan melakukan penyuluhan-penyuluhan dan melakukan pemberian makanan tambahan khusus bagi anak usia bawah lima tahun (balita) yang mengalami gizi buruk dari keluarga tidak mampu.
Pemberian makanan itu sudah dilakukan sejak beberapa tahun terakhir, sebagai upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang melalui Dinas Kesehatan setempat dalam menurunkan kasus gizi buruk.
Melalui bidan-bidan desa atau kader Posyandu, masyarakat yang tidak mampu memiliki balita gizi buruk bisa mendapatkan pemberian makanan tambahan. Pemberian makanan tambahan itu dilakukan selama tiga bulan ke depan.
"Khusus keluarga yang mampu tetapi mempunyai anak yang gizi buruk, kami selalu melakukan penyuluhan-penyuluhan," katanya, di Karawang.
Mengenai jumlah kasus gizi buruk di Karawang, Sri mengaku tidak kurang hapal jumlahnya. Tetapi Sekretaris Dinas Kesehatan Karawang, Nurdin Hidayat, saat dihubungi Antara, menyebutkan jumlah kasus gizi buruk di daerahnya sebanyak 63 kasus.
Jika dibandingkan dengan tahun 2010, terjadi penurunan cukup drasti antara kasus gizi buruk di Karawang tahun ini dengan tahun 2010.
Sebab pada 2010 tercatat 113 bayi berusia balita di Karawang yang masuk kategori balita bergizi buruk, sesuai dengan data dalam kegiatan Bulan Penimbangan Balita selama 2010.
Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan setempat, Sri Sugihartati, Kamis, mengaku pihaknya terus berusaha menurunkan jumlah kasus gizi buruk yang ada di daerahnya dengan berbagai cara.
Di antara cara tersebut ialah dengan melakukan penyuluhan-penyuluhan dan melakukan pemberian makanan tambahan khusus bagi anak usia bawah lima tahun (balita) yang mengalami gizi buruk dari keluarga tidak mampu.
Pemberian makanan itu sudah dilakukan sejak beberapa tahun terakhir, sebagai upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang melalui Dinas Kesehatan setempat dalam menurunkan kasus gizi buruk.
Melalui bidan-bidan desa atau kader Posyandu, masyarakat yang tidak mampu memiliki balita gizi buruk bisa mendapatkan pemberian makanan tambahan. Pemberian makanan tambahan itu dilakukan selama tiga bulan ke depan.
"Khusus keluarga yang mampu tetapi mempunyai anak yang gizi buruk, kami selalu melakukan penyuluhan-penyuluhan," katanya, di Karawang.
Mengenai jumlah kasus gizi buruk di Karawang, Sri mengaku tidak kurang hapal jumlahnya. Tetapi Sekretaris Dinas Kesehatan Karawang, Nurdin Hidayat, saat dihubungi Antara, menyebutkan jumlah kasus gizi buruk di daerahnya sebanyak 63 kasus.
Jika dibandingkan dengan tahun 2010, terjadi penurunan cukup drasti antara kasus gizi buruk di Karawang tahun ini dengan tahun 2010.
Sebab pada 2010 tercatat 113 bayi berusia balita di Karawang yang masuk kategori balita bergizi buruk, sesuai dengan data dalam kegiatan Bulan Penimbangan Balita selama 2010.
a.
Pembahasan
Penyebab Kasus Bayi dan Balita Gizi Buruk
1. Kurangnya
pemberian ASI Ekslusif.
2. Kurangnya
pengetahuan ibu tentang pentingnya ASI.
3. Kurangnya
pengetahuan ibu tentang dampak dari tidak menyusui.
4. Kurangnya
pengetahuan ibu tentang Gizi
5. Faktor
Ekonomi Keluarga.
6. MP-ASI yang
kurang dan tidak bergizi.
7. Faktor
budaya, Bayi disapih sebelum waktunya.
8. Kebersihan
diri kurang dan lingkungan kotor.
b. Kewajiban seorang bidan Terhadap Kasus Bayi dan Balita Gizi Buruk
Bila ditemukan bayi dan balita yang dicurigai gizi buruk dari masyarakat, segera lakukan :
1. Penimbangan
berat badan secara teratur
2. Pengukuran
panjang /tinggi badan dan/atau pemeriksaan tanda khusus
3. Pembandingan
hasil pengukuran dengan buku rujukan penilaian status gizi menurut BB/TB
4. Bila
kategori BB/TB sangat kurus dan/atau lebih dari satu tanda klinis, maka balita
disebut gizi buruk.
5. Pemberian Asuhan dan Konseling
kepada Ibu dan Keluarga tentang gizi buruk serta penanganannya.
6. Kasus balita
gizi buruk dirawat sesuai prosedur tetap yang berlaku di puskesmas
7. Dilakukan
rujukan segera ke pusat pelayanan gizi/Rumah Sakit terdekat.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Standar
sangat diperlukan dalam pelayanan
kebidanan.
Standar sangat membantu bidan untuk mencapai asuhan yang berkualitas. Berdasarkan pembahasan di atas kiranya kita
dapat memahami bahwa sangat pentingnya kita untuk mempelajari
standar dalam praktik kebidanan, karena
standar merupakan acuan bagi seorang bidan dalam memberikan pelayanannya.
B.
SARAN
Dari
pembahasan di atas kiranya pembaca khususnya mahasiswa kesehatan menyadari
bahwa sangat pentingnya untuk mempelajari standar kompetensi kebidanan karena
standar tersebut menjadi tolak ukur atau pedoman bagi seorang bidan dalam
menjalankan tugasnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Franz magnis,Suseno.1987.Etika Dasar Masalah – Masalah
Pokok Filsafat Moral.Yogyakarta:KANISIUS
Suryani soepardan,Dadi anwar hadi.2007.Etika
Kebidanan & Hukum Kesehatan.
Jakarta:ECG
Notoatmojo, Soekidjo.2010. Etika
dan Hukum Kesehatan.Jakarta:PT Asdi Mahasatya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar