Senin, 15 April 2013

etikolegal dalam praktik kebidanan


MAKALAH
ETIKOLEGAL DALAM PRAKTEK KEBIDANAN
“Kompentesi 7, 8 dan 9”

Pembimbing : Siska Nawang A, SST
Disusun Oleh:
GARNIS ANGGRAENI R.C           (126310042)
INGGRIT MELITA B.                        (126310043)
INTAN DEWI K                                 (126310044)
KHOIRUL IZZAH DIANATI             (126310045)
KHUSNUL MAHKHATUL S           (126310046)
LINA SEPTIANA ALAM                  (126310047)
MARIA FRANSISCA NINO                        (126310048)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KADIRI
2012-2013

KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum Wr. Wb
            Alhamdulillahi Robbil Alamin, segala puji hanyalah bagi ALLAH SWT, Rabb semesta alam, Yang Maha Esa. Puji syukur penyusun haturkan kehadirat ALLAH SWT atas kesempatan dan kekuatan yang diberikan sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas  dengan judul “Etikolegal dalam praktik Kebidanan tentang Kompentensi 7,8, dan 9”
Makalah ini terwujud atas kerja serta usaha kelompok serta arahan dari pembimbing. Penyusun menyadari bahwa penyusunan ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu peyusun membuka diri untuk segala saran dan kritik yang membangun. Akhirnya penyusun berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
                                                                                                            Kediri,  April 2013
                                                                                                                        Penyusun







DAFTAR ISI
Halaman Judul.............................................................................................. i
Kata Pengantar ............................................................................................. ii
Daftar Isi.......................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan ..................................................................................... 1
1.    Latar Belakang................................................................................... 1
2.    Rumusan Masalah........................................................................... 1
3.    Tujuan Penulisan............................................................................. 1
4.    Manfaat Penulisan........................................................................... 1
Bab II Pembahasan ..................................................................................... 4
1.    Teori Standart Kompetensi Bayi dan Balita.................................. 4
2.    Teori Standart Kompetensi Kebidanan Komunitas..................... 6
3.    Asuhan Pada Ibu/wanita pada gangguan Reproduksi.............. 8
Bab III Penutup ............................................................................................. 12
Daftar Pustaka .............................................................................................. 13








BAB I
PENDAHULUAN
A.   LATAR BELAKANG
Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas “Etikolegal Dalam Praktik Kebidanan”, selain itu untuk memberikan wawasan mengenai standar kompetensi kebidanan yaitu standar kompetensi ke-7,standar kompetensi ke-8,dan standar kompetensi ke-9 dan kasus yang berkaitan dengan standar kompetensi di atas.
B.   RUMUSAN MASALAH
Dewasa ini banyak mahasiswa kebidanan yang kurang mengetahui standar kompetensi yang harus di capai dan harus di miliki seorang bidan, padahal di dalam praktik yang sesungguhnya amat sangat penting bagi mahasiswa bidan untuk mengetahui apa standar kompetensi yang harus di capai dan di miliki seorang bidan.
C.   TUJUAN PENULISAN
1.    Mengetahui pengetahuan dasar dan keterampilan dasar dalam asuhan pada Balita
2.    Mengetahui pengetahuan dasar dan pengetahuan tambahan dalam asuhan pada komunitas
3.    Mengetahui keterampilan dasar dan keterampilan tambahan dalam asuhan pada komunitas
4.    Mengetahui pengetahuan dasar dalam asuhan pada gangguan reproduksi
5.    Mengetahui keterampilan dasar dan keterampilan tambahan dalam asuhan pada gangguan reproduksi
D.   MANFAAT PENULISAN
1.    Membantu mahasiswa mengetahui pengetahuan dasar dan keterampilan dasar dalam asuhan pada Balita
2.    Membantu mahasiswa mengetahui pengetahuan dasar dan pengetahuan tambahan dalam asuhan pada komunitas
3.    Membantu mahasiswa mengetahui keterampilan dasar dan keterampilan tambahan dalam asuhan pada komunitas
4.    Membantu mahasiswa mengetahui pengetahuan dasar dalam asuhan pada gangguan reproduksi
5.    Membantu mahasiswa mengetahui keterampilan dasar dan keterampilan tambahan dalam asuhan pada gangguan reproduksi







BAB II
PEMBAHASAN
A.   TEORI STANDAR KOMPETENSI PADA BALITA
     Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komperhensif pada bayi dan balita sehat (1 bulan – 5 tahun).
a.   Pengetahuan Dasar
1.      Keadaan kesehatan bayi dan anak di indonesia, meliputi : angka kesakitan, angka kematian, penyebab kesakitan dan kematian.
2.      Peran dan tanggung jawab orang tua dalam pemeliharaan bayi dan anak.
3.      Pertumbuhan dan perkembangan bayi dan anak normal serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
4.      Kebutuhan fisik dan psikososial anak
5.      Prinsip dan standar nutrisi pada bayi dan anak. Prinsip-prinsip komunikasi pada bayi dan anak.
6.      Prinsip keselamatan untuk bayi dan anak.
7.      Upaya pencegahan penyakit pada bayi dan anak misalnya pemberian imunisasi
8.      Masalah-masalah yang lazim terjadi pada bayi normal seperti : gumoh/regurgitasi, diaper rash, dll serta penatalaksanaannya.
9.      Penyakit-penyakit yang sering terjadi pada bayi dan anak
10.   Penyimpangan tumbuh kembang bayi dan anak serta penatalaksanaanya.
11.   Bahaya-bahaya yang sering terjadi pada bayi dan anak didalam dan diluar rumah serta upaya pencegahannya.
12.   Kegawat daruratan pada bayi dan anak dan penatalaksanaannya.
b.    Keterampilan Dasar
1.      Melaksanakan pemantauan dan menstimulasi tumbuh kembang bayi dan anak.
2.      Melaksanakan penyuluhan pada orang tentang pencegahan bahaya-pada bayi dan anak sesuai dengan usia.
3.      Melaksanakan pemberian imunisasi pada  bayi dan anak
4.      Mengumpulkan data tentang riwayat kesehatan pada bayi dan anak yang terfokus pada gejala.
5.      Melakukan pemeriksaan fisik yang berfokus.
6.      Mengidentifikasi penyakit berdasarkan data dan pemeriksaan fisik.
7.      Melakukan pengobatan sesuai kewenanangan, kolaborasi atau merujuk dengan cepat dan tepat sesuai dengan keadaan bayi dan anak.
8.      Menjelaskan kepada orang tua tentang tindakan yang dilakukan.
9.      Melakukan pemeriksaan secara berkala pada bayi dan anak sesuai dengan standar yang berlaku.
10.   Melaksanakan penyuluhan pada orang tua tentang pemeliharaan bayi.
11.   Tepat sesuai dengan keadaan bayi dan anak yang mengalami cidera dari kecelakaan.
12.   Mendokumentasikan temuan-temuan dan intervensi yang dilakukan.

B.    TEORI STANDAR KOMPETENSI PADA KEBIDANAN KOMUNITAS
Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi dan komperhensif pada keluarga, kelompok dan masyarakat sesuai dengan budaya setempat.
a.  Pengetahuan Dasar
1.      Konsep dan sasaran kebidanan komunitas
2.      Masalah kebidanan komunitas
3.      Pendekatan asuhan kebidanan pada keluarga, kelompok dan masyarakat
4.      Strategi pelayanan kebidanan komunitas
5.      Ruang lingkup pelayanan kebidanan komunitas
6.      Upaya peningkatan dan pemeliharaaan kesehatan ibu dan anak dalam keluarga dan masyarakat.
7.      Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan ibu dan anak.
8.      Sistem pelayan kesehatan ibu dan anak.
b.  Pengetahuan Tambahan
1.      Kepemimpinan untuk semua
2.      Pemasaran sosial
3.      Peran serta masyarakat (PSM)
4.      Audit maternal perinatal
5.      Perilaku kesehatan masyarakat
6.      Program-program pemerintah yang terkait dengan kesehatan ibu dan anak
c.  Keterampilan Dasar
1.    Melakukan pengelolahan pelayanan ibu hamil, nifas, laktasi, bayi baliat dan KB di masyarakat.
2.    Mengidentifikasi status kesehatan ibu dan anak
3.    Melakukan pertolongan persalinan di rumah dan polindes.
4.    Mengelola pondok bersalin desa (polindes)
5.    Melaksanakan kunjungan rumah pada ibu hamil, nifas, dan laktasi bayi dan balita.
6.    Melakukan penggerakan dan pembinaan peran serta masyarakat untuk mendukung upaya-upaya kesehatan ibu dan anak.
7.    Melaksanakan penyuluhan dan koseling kesehatan.
8.    Melaksanakan pencatatan dan pelaporan
d.     Keterampilan Tambahan
1.    Melakukan pemantauan KIA dengan menggunakan PWS KIA.
2.    Melaksanakan pelatihan dan pembinaan dukun bayi
3.    Mengelola dan memberikan obat-obatan sesuai dengan kewenangannya
4.    Menggunakan teknologi kebidanan tepat guna
C.   ASUHAN PADA IBU/WANITA DENGAN GANGGUAN REPRODUKSI
Melaksanakan asuhan kebidanan pada wanita atau ibu dengan gangguan
sistem reproduksi.
a.     Pengetahuan Dasar
1.    Penyuluhan kesehatan mengenai kesehatan reproduksi, penyakit menular seksual (PMS), HIV/AIDS.
2.    Tanda dan gejala infeksi saluran kemih serta penyakit seksual yang lazim terjadi
3.    Tanda, gejala dan penatalaksanaan pada kelainan ginekologi meliputi : keputihan, perdarahan tidak teratur dan penundaan haid.

b.    Keterampilan Dasar
1.    Mengidentifikasi masalah dan kelainan sistem reproduksi
2.    Memberikan pengobatan pada perdarahan abnormal dan abortus spontan (bila belum sempurna)
3.    Melaksanakan kolaborasi dan atau rujukan secara tepat pada wanita/ibu dengan gangguan sistem reproduksi.
4.    Memberikan pelayanan dan pengobatan sesuai dengan kewenanangan pada gangguan sistem reproduksi meliputi : keputihan, perdarahan tidak teratur dan penundaan haid.
5.    Mikroskop dan pengguanaanya
6.    Teknik pengambilan dan pengiriman sediaan pap smear.

c.    Keterangan Tambahan
1.    Menggunakan mikroskop untuk pemeriksaan hapusan vagina
2.    Mengambil dan proses pengiriman sediaan pap smear.

D.   Studi Kasus
Karawang (ANTARA News) - Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mengatakankasus gizi buruk di daerah itu tercatat 63 kasus, turun drastis dibandingkan pada tahun 2010 yang mencapai 113 kasus.

Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan setempat, Sri Sugihartati, Kamis, mengaku pihaknya terus berusaha menurunkan jumlah kasus gizi buruk yang ada di daerahnya dengan berbagai cara.

Di antara cara tersebut ialah dengan melakukan penyuluhan-penyuluhan dan melakukan pemberian makanan tambahan khusus bagi anak usia bawah lima tahun (balita) yang mengalami gizi buruk dari keluarga tidak mampu. 

Pemberian makanan itu sudah dilakukan sejak beberapa tahun terakhir, sebagai upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang melalui Dinas Kesehatan setempat dalam menurunkan kasus gizi buruk.

Melalui bidan-bidan desa atau kader Posyandu, masyarakat yang tidak mampu memiliki balita gizi buruk bisa mendapatkan pemberian makanan tambahan. Pemberian makanan tambahan itu dilakukan selama tiga bulan ke depan. 

"Khusus keluarga yang mampu tetapi mempunyai anak yang gizi buruk, kami selalu melakukan penyuluhan-penyuluhan," katanya, di Karawang.

Mengenai jumlah kasus gizi buruk di Karawang, Sri mengaku tidak kurang hapal jumlahnya. Tetapi Sekretaris Dinas Kesehatan Karawang, Nurdin Hidayat, saat dihubungi Antara, menyebutkan jumlah kasus gizi buruk di daerahnya sebanyak 63 kasus. 

Jika dibandingkan dengan tahun 2010, terjadi penurunan cukup drasti antara kasus gizi buruk di Karawang tahun ini dengan tahun 2010. 

Sebab pada 2010 tercatat 113 bayi berusia balita di Karawang yang masuk kategori balita bergizi buruk, sesuai dengan data dalam kegiatan Bulan Penimbangan Balita selama 2010.

a.    Pembahasan
 Penyebab Kasus Bayi dan Balita Gizi Buruk
1. Kurangnya pemberian ASI Ekslusif.
2. Kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya ASI.
3. Kurangnya pengetahuan ibu tentang dampak dari tidak menyusui.
4. Kurangnya pengetahuan ibu tentang Gizi
5. Faktor Ekonomi Keluarga.
6. MP-ASI yang kurang dan tidak bergizi.
7. Faktor budaya, Bayi disapih sebelum waktunya.
8. Kebersihan diri kurang dan lingkungan kotor.
b. Kewajiban seorang bidan Terhadap Kasus Bayi dan Balita Gizi Buruk
Bila ditemukan bayi dan balita yang dicurigai gizi buruk dari masyarakat, segera lakukan :
1.    Penimbangan berat badan secara teratur
2.    Pengukuran panjang /tinggi badan dan/atau pemeriksaan tanda khusus
3.    Pembandingan hasil pengukuran dengan buku rujukan penilaian status gizi menurut BB/TB
4.    Bila kategori BB/TB sangat kurus dan/atau lebih dari satu tanda klinis, maka balita disebut gizi buruk.
5.    Pemberian Asuhan dan Konseling kepada Ibu dan Keluarga tentang gizi buruk serta penanganannya.
6.    Kasus balita gizi buruk dirawat sesuai prosedur tetap yang berlaku di puskesmas
7.    Dilakukan rujukan segera ke pusat pelayanan gizi/Rumah Sakit terdekat.











BAB III
PENUTUP

A.   KESIMPULAN
Standar sangat diperlukan dalam pelayanan kebidanan. Standar sangat membantu bidan untuk mencapai asuhan yang berkualitas. Berdasarkan pembahasan di atas kiranya kita dapat memahami bahwa sangat pentingnya kita untuk mempelajari standar dalam praktik kebidanan, karena standar merupakan acuan bagi seorang bidan dalam memberikan pelayanannya.

B.   SARAN
Dari pembahasan di atas kiranya pembaca khususnya mahasiswa kesehatan menyadari bahwa sangat pentingnya untuk mempelajari standar kompetensi kebidanan karena standar tersebut menjadi tolak ukur atau pedoman bagi seorang bidan dalam menjalankan tugasnya.








DAFTAR PUSTAKA

Franz magnis,Suseno.1987.Etika Dasar Masalah – Masalah Pokok Filsafat Moral.Yogyakarta:KANISIUS
Suryani soepardan,Dadi anwar hadi.2007.Etika Kebidanan & Hukum Kesehatan.
Jakarta:ECG
Notoatmojo, Soekidjo.2010. Etika dan Hukum Kesehatan.Jakarta:PT Asdi Mahasatya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar